Pendahuluan
Sejarah Mumbai mencakup perjalanan panjang dari gugusan pulau kecil, kolonialisasi, perjuangan kemerdekaan, hingga kebangkitannya sebagai kota global. Keberagaman etnis, agama, dan budaya yang hidup berdampingan di kota ini menunjukkan peran penting Mumbai dalam perjalanan bangsa India.

Awal Mula: Dari Pulau ke Permukiman
Mumbai awalnya bukanlah sebuah daratan besar, melainkan terdiri dari tujuh pulau kecil: Mazagaon, Mahim, Colaba, Parel, Worli, Little Colaba, dan Pulau Bombay. Pada masa kuno, wilayah ini dihuni oleh komunitas nelayan Koli yang menggantungkan hidup dari laut. Mereka menjadi kelompok etnis asli Mumbai yang masih ada hingga kini.
Dalam catatan sejarah, wilayah ini sempat berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu seperti Maurya dan Satavahana, kemudian bergantian dikuasai oleh dinasti-dinasti lokal seperti Silhara hingga masuk ke wilayah Kesultanan Gujarat pada abad ke-14. Pulau-pulau ini menjadi titik penting jalur perdagangan maritim di pesisir barat India.
Masa Kolonial Portugis
Perubahan besar terjadi pada awal abad ke-16 ketika Portugis datang ke India. Pada tahun 1534, Sultan Gujarat menyerahkan wilayah tujuh pulau ini kepada Portugis melalui Perjanjian Bassein. Portugis menjadikan wilayah ini sebagai benteng pertahanan, pusat penyebaran agama Katolik, serta pos perdagangan.
Jejak pengaruh Portugis masih terlihat hingga kini, terutama pada nama-nama tempat dan sejumlah gereja tua yang berdiri sejak masa itu. Namun, di bawah penguasaan Portugis, perkembangan wilayah ini relatif lambat.
Masa Inggris: Bombay Menjadi Pusat Kolonial
Kemudian pada 1668, wilayah ini disewakan kepada British East India Company. Sejak saat itu, Bombay berkembang pesat sebagai pelabuhan perdagangan penting.
Letaknya yang strategis di Laut Arab menjadikan Bombay sebagai pusat jalur perdagangan internasional. Inggris mulai melakukan reklamasi untuk menyatukan pulau-pulau kecil menjadi satu daratan besar. Infrastruktur modern seperti pelabuhan, jalan raya, dan jalur kereta api dibangun, menjadikan Bombay magnet bagi pedagang, pekerja, dan imigran dari berbagai daerah di India.
Pada abad ke-19, Bombay menjadi salah satu kota industri utama dengan berkembangnya pabrik tekstil. Kota ini juga menjadi pusat penyebaran ide-ide modern, termasuk pendidikan, politik, dan nasionalisme India.
Bombay dan Perjuangan Kemerdekaan
Bombay memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan India dari Inggris. Kota ini menjadi pusat gerakan politik, protes, dan mobilisasi massa.
Kota ini juga menjadi saksi gerakan besar seperti “Quit India Movement” yang dipimpin Mahatma Gandhi pada tahun 1942. Gerakan tersebut menyerukan Inggris untuk segera meninggalkan India, dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
Pasca-Kemerdekaan dan Modernisasi
Setelah India merdeka pada tahun 1947, Bombay terus berkembang sebagai kota metropolitan. Perannya sebagai pusat keuangan semakin kuat, terutama dengan berdirinya Bombay Stock Exchange, bursa saham tertua di Asia. Bombay juga menjadi rumah bagi industri perfilman terbesar di dunia, yang kemudian dikenal dengan nama Bollywood.
Namun, pertumbuhan pesat ini juga menimbulkan tantangan besar. Migrasi dari seluruh penjuru India menyebabkan kepadatan penduduk yang luar biasa. Kawasan kumuh bermunculan di sekitar pusat kota, dengan Dharavi menjadi salah satu kawasan kumuh terbesar di Asia.
Perubahan Nama: Dari Bombay ke Mumbai
Pada tahun 1995, pemerintah negara bagian Maharashtra secara resmi mengganti nama kota dari Bombay menjadi Mumbai. Nama ini diambil dari “Mumbādevī”, dewi pelindung masyarakat asli Koli. Pergantian nama ini mencerminkan upaya mengembalikan identitas lokal dan melepaskan diri dari warisan kolonial.
Sejak itu, Mumbai semakin menegaskan dirinya sebagai simbol kebanggaan India.
Mumbai Sebagai Kota Global
Kini, Mumbai dikenal sebagai pusat ekonomi India. Kota HONDA138 ini menampung markas besar bank, perusahaan besar, serta kantor berbagai industri kreatif. Pelabuhan Mumbai tetap menjadi salah satu yang tersibuk di India, sementara bandara internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj menghubungkan kota ini dengan seluruh dunia.
Mumbai juga menjadi pusat budaya dan hiburan. Selain itu, festival besar seperti Ganesh Chaturthi dan Diwali dirayakan dengan megah di Mumbai, memperlihatkan keragaman dan semangat masyarakatnya.
Meskipun demikian, kota ini terus bertransformasi dengan pembangunan infrastruktur modern seperti metro, jembatan laut, dan gedung pencakar langit.
Kesimpulan
Mumbai, yang dahulu dikenal dengan nama Bombay, memiliki sejarah panjang yang penuh transformasi. Dari asalnya sebagai tujuh pulau kecil yang dihuni oleh komunitas nelayan Koli, wilayah ini berkembang menjadi pusat perdagangan penting di bawah kekuasaan Portugis, lalu menjadi koloni Inggris yang mendorong pembangunan pelabuhan, jalur kereta api, dan industri tekstil.
Peran Bombay semakin besar pada masa kolonial Inggris, tidak hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai tempat lahirnya gerakan nasionalisme India. Kota ini menjadi lokasi penting lahirnya Indian National Congress dan menyaksikan peristiwa besar seperti Quit India Movement yang dipimpin Mahatma Gandhi. Peristiwa ini menunjukkan peran sentral Bombay dalam perjuangan kemerdekaan India.
Setelah India merdeka pada 1947, Bombay terus tumbuh pesat sebagai pusat industri, keuangan, dan budaya. Kehadiran Bollywood menjadikan kota ini sebagai kiblat perfilman dunia, sementara Bombay Stock Exchange memperkuat perannya sebagai jantung ekonomi India. Pertumbuhan kota juga diiringi dengan tantangan, seperti kepadatan penduduk dan ketimpangan sosial, tetapi semangat masyarakat Mumbai untuk bertahan dan berkembang tetap menjadi ciri khas.
Pergantian nama dari Bombay menjadi Mumbai pada 1995 menegaskan identitas lokal dan mengembalikan penghormatan pada dewi pelindung Mumbādevī. Kini, Mumbai dikenal sebagai kota global yang menghubungkan India dengan dunia, sekaligus menjadi simbol keragaman, modernitas, dan energi tanpa henti.